Arkan Fauzan Adziman

Sebuah penantian berlabuh dalam lega, bahagia, dan ketakjuban. Kehadirannya telah diperkirakan, namun manusia hanya mampu berencana, Allah jua yang mengeksekusi kapan waktu yang tepat untuk mendaratkannya ke buminya yang indah, satu minggu mundur dari ramalan akhirnya suara pertama memecah shubuh.

Kembali memutar jarum jam ke awal kisah, tak kurang dari empat putaran waktu rasa kesakitan mendera sang kekasih, berjuang membawa kehidupan dalam rangkaian dorongan yang beruntun dan berulang, seakan tak tertahankan antara menahan nafas atau melepaskannya, semua bersautan dalam drama cinta sang bunda untuk penerus kehidupan. Hingga akhirnya ketika pendampingnya bersujud di shubuh itu, buah cinta itu menangis untuk yang pertama kalinya.

Sebuah kehidupan baru saja di mulai.

Kisah yang empat tahunan lalu itu kembali terulang, episode perjuangan hidup mati itu memberikan kemilau kemenangannya dan berlabuh bahagia bersama segala harapan dan doa. Semesta cinta yang dihadirkan dari prosesnya yang panjang berbuah kegembiraan. Sekali lagi menyadarkan betapa luar biasa Tuhan menakdirkan kehidupan lengkap dengan kesempatan ikhtiar bagi mahluknya, dan sebagian besar darinya sangat terasa bahwa kekuasaanNya benar-benar mutlak. Hanya ada kepasrahan total setelah usaha dan doa beriringan diikhtiarkan, menuju tujuan yang masih misteri sampai detik terakhir. Alhamdulillah berakhir indah.

Ya Rabb, kembali Kau beri kesempatan jiwa-jiwa lemah ini mengemban amanahMu. Semoga Engkau beri kemudahan bagi kami mengantarnya untuk bertaqwa kepadaMu. Semoga tersambutlah ia dalam kemulianMu sehingga mulialah dia dalam rahmatMu dan jadikan baginya kemenangan yang besar di dunia dan akhirat. Amin